Tanda Sukat dan Birama
Birama adalah ruas-ruas (ruang/kolom) yang membagi kalimat lagu kedalam ukuran-ukuran yang sama dan ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan tertentu.
Lambang hitungan ini disebut dengan Tanda Sukat, seperti 2/4; 4/4; dan lain sebagainya.
Misalnya pada tanda sukat 2/4 :
Jika
- angka 2 diartikan sebagai pembilang
- angka 4 diartikan sebagai penyebut
Maka
- Pembilang (2) menunjukkan jumlah hitungan atau jumlah not (not tunggal atau not kelompok dalam setiap birama).
- Penyebut (4) menunjukkan nilai not yang menjadi satuan hitungan.
Sehingga , tanda sukat 2/4 diartikan bahwa Baca lebih lanjut
Equalisasi (Bagian 2)
Oleh Emir F. Widya
www.musisigereja.wordpress.com
- 1. Bagaimana cara meng-eq suatu system
Kembali kepada konsep equalisasi adalah untuk mengembalikan suara kepada bentuk awalnya. Hanya saja telinga manusia memiliki respon yang berbeda-beda terhadap suara, bergantung kepada kualitas pendengarannya dan rasa seni orang tersebut. Untuk membuat equalisasi menjadi obyektif maka kita semua perlu “melihat” sinyal yang dihasilkan speaker. Salah satu alat yang dapat kita gunakan adalah RTA (Real Time Analyzer), alat ini dapat memperlihatkan respon yang diterima dari sumber sinyal yang diterimanya. Baca lebih lanjut
Equalisasi (Bagian 1)
Oleh Emir F. Widya
www.musisigereja.wordpress.com
1. Apa yang Dimaksud Dengan Equalizer
Equalizer adalah alat yang dapat digunakan untuk menyamakan suara speaker mendekati sumber aslinya atau mengembalikan suara speaker seperti suara aslinya. Banyak orang salah mengartikan fungsi equalizer, mereka menggunakannya untuk mengangkat frekuensi-frekuensi tertentu yang sebenarnya tidak perlu diangkat, atau bahkan mengurangi frekuensi-frekuensi tertentu yang tidak perlu dikurangi. Mengapa demikian? Sebenarnya equalisasi sangat tergantung dari rasa seni seseorang dan respon telinga orang yang mengoperasikan peralatan sound system.
Supaya kita dapat men-eq system dengan baik, maka Baca lebih lanjut
Belajar Bermain Organ (1)
http://www.musisigereja.wordpress.com
Kita mulai sharing “CARA BERMAIN ORGAN” yang sederhana dulu.
Langsung aja.
Saya anggap rekan-rekan sudah tau chord C, F dan G.
Kita mulai belajar untuk mengiringi lagu-lagu dengan nada dasar C=do.
Pola chord sederhana untuk masing-masing nada : Baca lebih lanjut
Tonic
Bingung sama judulnya?? He..he…he… ini salah satu “Technical Name” atau di terjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya “Nama Teknis”, betul ga sih????
Langsung aja!
Contoh :
Tangga Nada C Mayor
C – D – E – F – G – A – B – C
Kalau di artikan, Technical Name itu terbentuk dari Triad dengan Root dari Nada ke-n sebuah tangga nada mayor. Baca lebih lanjut
Scale
Jimat tentang SCALE……. Ada banyak scale yang saya lampirkan disini…..!!
Nanti perlahan-lahan, mudah-mudahan satu persatu akan kita bahas tentang penggunaannya.
Scale ini sangat bermanfaat untuk pengembangan teknik improvisasi kita dalam bermusik….
Silahkan di amat-amati terlebih dahulu
Scale berikut untuk Root C :
Mayor
C – D – E – F – G – A – B – C
Minor
C – D – Eb – F – G – Ab – Bb – C
Harmonic Minor
C – D – Eb – F – G – Ab – B – C
Melodic Minor
C – D – Eb – F – G – A – B – C
Pentatonic Mayor Baca lebih lanjut
Garputala
Garputala sebuah instrument yang hanya mengeluarkan SATU nada tunggal (monophonic). Terbuat dari material sejenis besi.
Bagaimana cara menggunakannya???
Syarat utama : kita HARUS menguasai tangga nada. Melafalkan nada do re mi fa sol la si do secara benar, adalah mutlak. (baca dan pahami artikel Teori 1 | Tangga Nada)
Cara memegang garputala adalah seperti pada gambar di samping.
jangan menyentuh batang ganda (Y). Lalu sisi salah satu batang ganda (yang panjang) kita pukulkan perlahan, jangan terlalu kuat, cukup hanya untuk menggetarkan kedua batang ganda yang panjang tersebut.
Setelah batang yang panjang tersebut bergetar, dekatkan dengan telinga atau memasukkan bulatan pada pangkal batang yang pendek, untuk mendengar bunyi dari getaran tersebut.
Anda akan mendengar bunyi seperti “uuunnnggggggg”. Bunyi tersebut berasal dari getaran/resonansi kedua batang ganda/panjang yang telah kita pukul/getarkan tersebut.
Nilai nada bunyi “uunnnnggggggg” tersebut tergantung dari setelan garputala tersebut. Jika Anda menggunakan garputala A, maka bunyi “uuungggg” tersebut adalah bunyi nada A. begitu pula untuk garputala dengan nada lain.
Apa Fungsinya? Baca lebih lanjut